Kamis, 13 Desember 2012

Jumat, 14 desember 2012

PERTEMUAN ORANG TUA DI PAUD
1. Merancang agenda pertemuan orang tua
  Adalah wadah komunikasi dan berbagi informasi antar orangtua tentang bagaimana melaksanakan pendidikan anak usia usia 0-6 th di rumah.Jenis kegiatan dapat berbentuk :
  • Curah Pendapat (CP): adalah kegiatan pengumpulan pendapat dari setiap anggota tanpa tanggapan antar peserta dan fasilisator, serta tidak memerlukan kehadiran narasumber
  • Sarasehan(Sa) : Diskusi kelompok dihadiri 1 atau lebih narasumber.§ Namun anggota kelompok dan narasumber mempunyai kedudukan yang sama untuk mengemukakan pendapatnya.
  • Simulasi (Si) : Kegiatan dilaksanakan kelompok ditambah dengan§ keterlibatan anggota dalam ermain peran dan pada akhir kegiatan dilakukan diskusi tentang hal-hal yang dilakukan dilihat dari aspek sikap yang dirasakan, pemahaman tentang pengetahuan dan ketrampilan yang telah diperoleh
  • Konsultasi (K) : Penekanannya pada tanya-jawab yang mendalam tentang sesuatu masalah dengan seorang narasumber atau lebih.
  • Temu Wicara (Tw) : Diskusi lebih terbukan secara 2 arah. Narasumber§ berperan sebagai fasiliastor dan moderator untuk mendistribusikan kesempatan bicara antar peserta secara adil dan seimbang. Pada akhir kegiatan narasumber dapat menyimpulkan hasil diskusi berdasarkan pendapat para peserta.
  • Belajar Ketrampilan Tertentu : Kegiatan lebih diarahkan pada pemberian§ pelatihan pada indivisu atau kelompok dengantujuan peningkatan ketrampilan tertentu, baik melalui kegiatan belajar bersama maupun oleh seorang ahli.

 Tahap Pelaksanaan.
  1.  Pembentukan KPO
  • Mendatangi keluarga peserta didik PAUD
  • Pengelola PAUD membuat daftar orangtua yang anaknya terdaftar dilembaganya dan mengelompokkan menurut kedekatan tempat tinggal untuk keperluan penyusunan kelompok kecil dan mempermudah saluran informasi.
  • Pengelola PAUD dibantu orangtua mendata keluarga yang bertempat tinggal di sekitar lembaga PAUD yang memiliki anak usia dini tetapi belum memasukkan anaknya ke lembaga PAUD, untuk ditawari ikut
  • kegiatan KPO. Pada saatnya, jika kegiatan KPO telah berjalan baik dan anggota mulai melihat ada kebutuhan untuk memperluas keanggotaan KPO, hasil pengumpulan data ini dapat dijadikan data dasar bagi perluasan keanggotaan KPO yang bersangkutan.

2. Identifikasi topik masalah untuk kegiatan KPO
Identifikasi topik masalah yang dibahas dalam CP, meliputi :
1). CP tentang topik permasalahan yang dihadapi orangtua di rumah.
2). Setelah “Kartu masalah” telah diisi semua peserta KPO.
Fasilisator menyusun urutan isi kartu masalah menulis dipapan tulis.
3). Menghitung berapa peserta KPO yang menyetujui untuk membahas setiap
topik tersebut, lalu menyusunnya dari yang terbanyak memperoleh
persetujuan sampai yang paling sedikit untuk menentukan prioritas.
4). Menyusun daftar topik permasalahan menurut keluasan dan narasumber yang
dibutuhkan.
5). Membagi topik masalah yang disepakati untuk dibahas kedalam bentuk
kegiatan yang akan dilakukan, yaitu apakah CP, Sr, Si, K atau belajar
ketrampilan tertentu.
6). Identifikasi narasumber/fasilisator yang diperlukan.
7). Menyusun jadwal pelaksanaan kegiatan KPO untuk satu tahun.

3. Pelaksanaan Kegiatan KPO
Kegiatan KPO dibedakan menjadi 3 tahap, yaitu :
1). Persiapan :
Menyiapkan sarana dan prasarana, seperti : tempat pertemuan,
papan tulis atau papan flanel, soundsystem, tempat duduk, media lain yang
diperlukan, formulir pendaftaran.
2). Saat kegiatan :
Pembukaan oleh penangghngjawab, meliputi :
a). Penjelasan tentang topik bahasan
b). Memperkenalkan fasilisator dan narasumber yang hadir
c). Waktu pelaksanaan, dan pembagiannya jika ada pentahapan pertemuan,
seperti : penyajian oleh narasumber, tanya jawab, istirahat, pertemuan
sub kelompok, sesi kesimpulan pertemuan dan evaluasi bersama.
d). Penanggungjawab atau fasilisator yang diminta menyampaikan latar
belakang tentang topik yang dibahas.
e). Fasilisator meminta narasumber menyampaikan materi atau bahasannya.
f). Sesudah penyajian oleh narasumber, fasilisator meminta anggota yang
hadir menyampaikan pendapatnya dalam notulis pertemuan membuat
catatan jika anggota masih malu atau belum menyampaikan pendapatnya
secara spontan, untuk menghindari tidak terjadinya dialog antar peserta
yang hadir, dapat dimulai dengan CP (NGT). Dimana setiap anggota
diminta mengajukan pendapatnya tanpa dikomentari yang lain, dilanjutkan
dengan pembahasan dari apa yang telah disampaikan peserta. Pada saat
CP/NGT dibuat catatan di papan tulis atau kertas oleh fasilisator.
g). Diskusi terbuka diarahkan tidak dikuasai oleh satua atu dua orang yang
vokal.
h). Pada tahapan penarikan kesimpulan didorong anggota KPO sendiri yang
merumuskannya, fasilisator aatau narasumber dapat membantu
meperbaiki perumusannya.
3). Evaluasi akhir kegiatan :
Pada tahap ini sebaiknya dilakukan 2 cara :
- Peserta mengisi formlir evaluasi singkat.
- Setelah mengisi, diadakan pembahasan tentang butir-butir evaluasi tsb

2. keterlibatan orangtua di kelompok/  kelas anak
1. Pengertian
Keterlibatan Orangtua di Kelompok/kelas adalah kegiatan yang melibatkan orangtua untuk mengamati kegiatan anak sekaligus membantu pendidik dalam proses pembelajaran di kelompok/kelas tempat anaknya belajar yang dilakukan secara bergilir sesuai kesepakatan orangtua. Kegiatan ini khusus diperuntukkan bagi orangtua yang anaknya terdaftar di lembaga PAUD.

2. Tujuan
a. Meningkatkan pemahaman orangtua terhadap proses pembelajaran AUD
b. Meningkatkan ikatan emosi sosial antara orangtua, pendidik dan anak
c. Meningkatkan pemahaman orangtua tentang perilaku anaknya selama mengikuti
proses pembelajaran sehingga dapat memberikan dukungan positif terhadap
perkembangan anak.
d. Membantu pendidik agar proses pembelajaran lebih optimal.
e. Meingkatkan pemahaman orangtua terhadap tugas-tugas pendidik yang cukup
berat sehingga dapat lebih menghargai dan meningkatkan dukungan kepada
lembaga.

3. Tahapan Kegiatan
a. Menetapkan jadwal kegiatan orangtua di kelompok/kelas anak. Jadwal disusun
melalui musyawarah antara pendidik dan orangtua, bisa diatur dua atau tiga hari
sekali dalam seminggu sekali (sesuai kondisi masing-masing).
b. Menyiapkan sarana dan prasarana yang dibutuhkan.
c. Melibatkan orangtua yang mendapat giliran sejak penataan lingkungan main,
penyambutan anak, hingga kegiatan selesai.
d. Saat kali pertama hadir, orangtua memperkenalkan diri kepada anak-anak, siapa
namanya, apa pekerjaannya, dan dimana rumahnya.
e. Kegiatan yang dapat dilakukan oleh orangtua selama di lembaga antara lain :
1). Membantu pendidik dalam menata alat main.
2). Menyambut kedatangan anak.
3). Mengikuti main pembukaan (main gerakan kasar)
4). Mengamati proses pembelajaran anak.
5). Mengikuti kegiatan makan bersama anak.
6). Mengikuti kegiatan penutup.
7). Diskusi bersama guru untuk membahas kegiatan hari itu dan membantu
persiapan untuk pembelajaran hari berikutnya.
f. Melakukan evaluasi efektivitas penyelenggaraan kegiatan. Aspek yang dievaluasi
meliputi :
1). Partisipasi orangtua
2). Keseriusan orangtua
3). Manfaat yang diperoleh orangtua.

3. keterlibatan orangtua dalam acara bersama
1. Pengertian
Keterlibatan orangtua dalam acara bersama adalah kegiatan yang melibatkan orangtua dalam pelaksanaan kegiatan penunjang pembelajaran yang dilakukan di luar kelas (outing activities).

2. Tujuan
a. Mendekatkan hubungan antara orangtua, anak dan lembaga PAUD
b. Meningkatkan peran orangtua dalam proses pembelajaran.

3. Jenis Kegiatan
Rekreasi, bermain di alam, perayaan hari besar, atau kunjungan edukasi, outbond.

4. Penyelenggara/pengelola
Lembaga PAUD bekerjasama dengan orangtua dan lembaga terkait yang sesuai denganjenis kegiatan yang akan dilaksanakan.

5. Tahapan Kegiatan
a. Melakukan identifikasi tempat kegiatan.
b. Menetapkan jenis kegiatan yang akan dilaksanakan.
c. Menetapkan waktu kegiatan.
d. Menyiapkan sarana dan prasarana yang dibutuhkan.
e. Menetapkan narasumber yang sesuai dengan jenis kegiatan.
f. Pengelola mengorganisasikan kegiatan.
g. Pengelola menjelaskan aturan-aturan yang harus ditaati semua pihak selama
kegiatan.
h. Pengelola melakukan pemantauan terhadap aktivitas yang dilakukan.
i. Pengelola mencatat kejadian-kejadian penting.
j. Pengelola melakuka


3. Komunikasi tertulis untuk orang tua
a. konsultasi orang tua
Hari konsultasi orangtua adalah hari-hari tertentu yang dijadwalkan oleh lembaga sekolah  sebagai hari bertemu antara orangtua dengan guru dan atau ahli untuk membahas tentang pertumbuhan dan perkembangan anak serta masalah-masalah lain yang dihadapi anak, dalam jangka semingu satu kali.
Konsultasi dapat dilakukan secara individu atau secara bersama. Hal-hal yang bersifat khusus atau pribadi.
Pada hari konsultasi orangtua juga dapat dijadwalkan untuk dilakukan penilaian perkembangan anak dengan menggunakan kartu DDTK (Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak) sesuai jadwal masing-masing anak.
2. Tujuan
a. Meningkatkan kesadaran orangtua tentang pentingnya memperhatikan tumbuh
dan kembang anak usia dini.
b. Meningkatkan kemampuan orangtua dalam melakukan pendidikan anak usia di
dalam keluarga.

3. Pengelolaan
Kegiatan ini dirancang oleh pengelola program penguatan berbasis keluarga sebagai kegiatan rutin yang waktunya disesuaikan dengan kebutuhan, misalnya 1 minggu satu kali dengan narasumber utama adalah guru atau pendidik di lembaga PAUD.

Apabila ditemukan kasus-kasus spesifik, guru atau tenaga pendidik dapat memberikan rujukan kepada tenaga profesional, misalnya dokter, bidan, psikiater, psikolog, tokoh agama (ulama, pendeta, biksu, dll), orangtua yang memiliki pengalaman keberhasilan dalam mendidik anak-anak atau pihak-pihak lain yang kompeten.
Guru  berkewajiban untuk menjaga rahasia yang disampaikan oleh keluarga, sehingga keluarga dapat menyampaikan persoalan secara lugas tanpa ada kecurigaan atau kekhawatiran.
4. Sasaran Kegiatan
Sasaran kegiatan adalah seluruh keluarga yang memiliki anak usia dini, baik yang ada di lembaga PAUD maupun tidak/belum masuk di lembaga PAUD.

5. Proses Kegiatan
Konsultasi dilakukan bisa secara individu (keluarga) atau bersama-sama. Proses kegiatan dilakukan tidak saja untuk memecahkan persoalan yang disampaikan oleh orangtua akan tetapi juga untuk menggali berbagai informasi tentang pola pendidikan yang dilakukan oleh orangtua di rumah.
Untuk menghindari kesan bahwa konsultasi hanya untuk anak yang memiliki kebutuhan khusus/bermasalah, maka guru dapat secara proaktif mengundang orangtua anak secara bergilir untuk membahas pertumbuhan dan perkembangan anak, diantaranya melalui DDTK (Deteksi Dini Tumbuh Kembang).

6. Tahapan Kegiatan
a.  mengidentifikasi sumber-sumber belajar yang dijadikan narasumber
b. Pengelola menguhungi narasumber untuk memastikan kesediaan waktu.
c. Pengelola mentapkan waktu konsultasi, tempat, dan mekanisme konsultasi.
d. Pengelola menyiapkan sarana dan prasarana yang diperlukan, berupa : ruang
konsultasi, format konsultasi, dll.
e. Pengelola mencatat semua informasi penting yang disampaikan oleh keluarga.
f. Pengelola melakukan evaluasi kegiatan yang mencakup, tempat kegiatan yang
digunakan, waktu waktu dipergunakan, kredibilitas narasumber, pendekatan
konsultasi, dan partisipasi orangtua.

b.  kunjungan rumah
1. Pengertian
Kunjungan rumah adalah kegiatan silaturahmi antar orangtua atau pengelola/pendidik ke rumah orangtua yang bertujuan untuk mempererat hubungan, menjenguk, atau dalam rangka memberi/meminta dukungan tertentu yang dilakukan secara kekeluargaan.

Kegiatan ini tidak semata-mata untuk melakukan supervisi terhadap perilaku orangtua di rumah dalam hubungannya dengan anak usia dini akan tetapi lebih pada upaya untuk mendorong kedekatan antara lembaga pendidikan dengan keluarga, diantara keluarga, dan diantara anggota keluarga.
2. Tujuan
a. Menjalin silaturahmi antara keluarga dan lembaga pendidikan anak usia dini.
b. Menggali informasi tentang pola-pola pendidikan orangtua dalam keluarga.
c. Menemukan pemecahan masalah secara bersama-sama terhadap masalah yang dihadapi oleh orangtua di rumah.

4. Sasaran Kegiatan
Kegiatan ini tidak saja diperuntukkan untuk orangtua, tetapi untuk seluruh anggota keluarga yang serumah, misalnya : ibu, ayah, kakak, nenek, kakek, baby sitter, pembantu, dan anggota keluarga lain yang tinggal serumah dengan anak usia dini.

5. Pendekatan/Sasaran Kegiatan
Kunjungan rumah dapat dimulai dengan obrolan ringan dn dilanjutkan dengan membahas berbagai pola pendidikan anak yang dilakukan orangtua. Dalam kegiatan ini dibiarkan orangtu yang mencari jawabannya sendiri. Saran hanya diberikan jika diminta atau jika suasananya memungkinkan, sehingga tidak terkesan menggurui. Keluarga lain yang ikut serta dalm kunjungan rumah dapat berperan menjadi orang yang sedang belajar atau menjadi narasumber.

6. Tahapan kegiatan
a. Pengelola melakukan identifikasi keluarga-keluarga yang akan dikunjungi.
b. Pengelola melakukan kontak/komunikasi dengan keluarga yang akan dikunjungi
dengan menjelaskan maksud dan tujuan kunjungan, waktu yang dibutuhkan, dan
proses kegiatan yang akan dilaksanakan.
c. Pengelola menyiapkan sarana dan prasarana yang dibutuhkan berupa lembar
pengamatan atau alat-alat dokumentasi lainnya.
d. Pengelola dan pendidik memperkenalkan diri dan menjelaskan maksud dan tujuan
kegiatan kepada semua anngota keluarga yang ada.
e. Pengelola dan pendidik mengajak keluarga untuk berbagi pengalaman tentang
hal-hal yang terkait dengan perawatan, pengasuhan, dan pendidikan untuk anak-
anak dalam keluarga.
f. Pengelola dan pendidik mengajak orangtua untuk melakukan permainan bersama
anak di dalam keluarga dengan mengoptimalkan alat permainan edukatif yang ada
dalam keluarga.
g. Pengelola dan pendidk mengajak keluarga untuk merefleksikan apayang sudah
dilakukan saat itu.
h. Pengelola melaukan evaluasi kegiatan dengan aspek yang diuji sekurang-
kurangnya : waktu yang diperlukan, kredibilitas narasumber, pendekatan,
kunjungan dan partisipasi orangtua.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar